Selasa, 26 November 2019

Tata Rias Adat Jawa Soloan

Setiap daerah memiliki ciri khas busana, tata rias, dan tata rambut yang beraneka ragam , semuanya terlihat indah meskipun berbeda dengan karakteristik nya masing masing. Seperti riasan pada wajah saya yaitu adat Soloan yang memakai tata rias yang disebut PAES, adalah tata rias yang terdapat pada dahi pengantin Jawa, yang berbentuk lengkungan disebut CENGKORONGAN, berbentuk setengah bulatan telur untuk pengantin Solo berwarna hitam atau kehijauan yang berasal dari PIDIH yang di oleskan pada cengkorongan tersebut, dengan memakai alat yang disebut WELAT.
Pakem Solo
Biasanya Dalam pernikahan adat Solo terdapat beberapa macam tata rias yaitu : SOLO PUTRI, SOLO BASAHAN, SOLO BASAHAN KEPRABON,persamaannya pada paesnya,bentuk cengkorongan untuk pengantin Solo adalah : GAJAHAN ( berbentuk setengah bulatan telur bebek), PENGAPIT ( bebentuk NGUDUP KANTIL atau kuncup bunga kantil ), PENITIS ( berbentuk setengah bulatan telur ayam ), GODEG ( berbentuk NGUDUP TURI atau kuncup bunga turi ), pidih yang dipakai berwarna hitam kehijauan .
Perbedaannya pada  hiasan kepala ,pengantin Solo memakai sanggul  BANGUN TULAK atau NGUPU ( kerena mirip kupu kupu ),Hiasan kepala untuk pengantin Solo putri adalah CUNDUK SISIR atau CENTUNG, CUNDUK MENTUL , CUNDUK JUNGKAT, BOROKAN, BROS GELUNG DAN TANJUNGAN, cunduk mentul untuk solo putri berjumlah 9, mempunyai makna jumlah wali songo, sedangkan pada pengantin Solo Basahan cunduk mentulnya berbentuk binatang dan bunga ( gajah, burung, kupu kupu, bunga dan satu kupu kupu besar ) sesuai dengan motif kain yang dipakainya, kalung yang dipakai tidak bersusun tiga tetapi satu yang bermakna ketuhanan yang manunggal atau esa.

Minggu, 24 November 2019

PUISI UNTUK IBU TERSAYANG

Terimakasih Ibu


Terimakasih...
Untuk segala tetesan air mata yang mengalir disetiap doa-doamu
Untuk segala kekhawatiran dalam hatimu disetiap kepergian langkah-langkahku
Untuk segala kecemasan yang ada disetiap hal yang mengancam keselamatanku

Ibu...
Terimakasih atas kekuatan kasih sayang dan cintamu
Terimakasih atas keagungan dan kebesaran cinta dan kasihmu
Terimakasih atas perjuangan juga serta pengorbananmu

Maafkan aku...
Jika belum menjadi harapan dari semua harapanmu
Jika belum mampu memberi kebanggaan dari semua anganmu
Jika belum dapat merubah kenyataan dari semua impianmu.

SIGER LAMPUNG


Siger merupakan benda atau perangkat adat penting dalam ritual tradisional masyarakat Lampung. Benda tersebut berwujud sebuah mahkota logam berwarna keemasan yang memiliki detail bentuk yang sangat khas. 

Mahkota ini menjadi simbol kehormatan dan status sosial seseorang dalam masyarakat Lampung. Karena kekhasan bentuknya, siger menjadi simbol kedaerahan yang melekat pada Provinsi Lampung.

Sigersigokh dalam dialek Saibatin, memiliki bentuk simetris bilateral, memajang ke arah kiri dan kanan dari penggunanya. Di bagian atas, terdapat lekukan dengan jumlah spesifik. Jumlah lekukan di bagian atas mencirikan asal wilayah siger tersebut berasal. Selain dari lekukannya, asal daerah siger juga dapat dikenali dari detail-detail lain seperti rumbai-rumbai dan batang sekala.Secara umum, variasi bentuk siger berkembang seiring perkembangan tradisi di dalam masyarakat adat di Lampung. Hal ini terlihat dari perbedaan bentuk siger dalam masyarakat adat Saibatin dan Pepadun. Siger dalam adat Saibatin yang mendiami daerah pesisir memiliki tujuh lekukan yang bermakna tujuh adoq (gelar adat dalam masyarakat Saibatin) yaitu suttan/dalom/pangeran (kepaksian/marga), raja jukuan/depatibatinradinminakkimas, dan mas/ittonsiger yang saya kenakan adalah siger Pepadun yang memiliki sembilan lekukan yang melambangkan adanya sembilan marga (abung siwo megou).